Oleh-oleh dari acara d'BCN Special Training “Public Speaking & Etiket Berkomunikasi” yang diselenggarakan di kantor oriflame Jogja tanggal 11 September 2011, boleh dong kushare di sini. Biar temen2 pada tau juga apa sih materinya Mas
Ferry Anggara kemaren.
Sebenarnya apa sih tujuan kita berkomunikasi dan belajar tentang komunikasi terutama public speaking? Ya jelas agar apa yang kita komunikasikan itu bisa dipahami oleh lawan bicara, dan tercapai tujuan pembicaraan, terutama bila kita sebagai pembicara. Dengan begitu nantinya akan tercipta umpan balik atau feedback dari audiens atau lawan bicara kita.
Nhahh..hal-hal yang bisa mendukung suksesnya public speaking ada 4:
Kepercayaan diri
Hal yang paling penting nih. Bagaimanapun juga, kepercayaan diri adalah satu poin yang harus kita miliki saat kita berkomunikasi. Cuma memang kadang kita gak PD ya kalo harus ngomong di depan banyak orang? Beberapa hal yang bisa kita coba untuk meningkatkan rasa PD adalah:
Dengan menumbuhkan sikap mental positif tentang diri kita dan diri lawan bicara kita, siapapun lawan bicara kita. Mau itu Presiden, Pak Menteri, Pak Gubernur, sesama teman ataupun sama OB di kantor atau tukang parkir. Kita harus menganggap kita dan mereka punya kelebihan masing-masing, jangan rendah diri ataupun menyepelekan lawan bicara kita. Salah satu cara membangun sikap positif lawan bicara kita adalah dengan mengingat nama atau menyebut nama lawan bicara, karena merupakan satu penghargaan buat seseorang jika disebut namanya.
Paham etiket (sopan santun atau adab masyarakat setempat)
Misalnya jabat tangan nih, jabat tangan harus yang bervolume, ber-power, jangan lemah lembut karena mencerminkan kekuatan dan semangat kita.
Perluas atau menambah wawasan kita. Dalam sehari, pasti kita bertemu dengan orang lain kan? Apalagi dengan orang baru, untuk membuka komunikasi atau pembicaraan kita terkadang diajak membicarakan berita terbaru? Gak mau dong kalo kita gaptek ga tau info terbaru dari TV, koran atau internet.
Menjadi diri sendiri. Jadilah diri kita sendiri dengan gaya bicara kita sendiri saat kita berbicara. Tidak usah memaksakan diri menjadi orang lain dengan meniru gaya berbicara orang lain.
Body Language
Ada pepatah nih tentang betapa pentingnya body language: “ Not only your mouth can talk, but also your body”. Wuihh...keren ya? Selama ini kita pasti ga nyadar kalo gerak gerik tubuh atau body language itu bisa berbicara. Berbicara tentang siapa diri kita, sifat-sifat kita. Kemaren dicontohkan sama mas Ferry Anggara dengan menilai peserta training, kalau saat berdiri dengan kedua tangan kita digenggam dibalik punggung itu tandanya kita ga nyaman dan berusaha menyembunyikan ketidaknyamanan itu dengan mengenggam kedua tangan ke belakang. Peserta training langsung koor, “oo..gitu ya?”
Ekspresi wajah: ciptakan ekspresi wajah yang hangat dengan senyum yang penuh persahabatan, senyum tulus bukan dipaksakan ya...karna kalo senyum dipaksakan juga bisa keliatan nanti dari raut muka dan mata kita.
Eye contact : menatap mata/wajah lawan bicara dengan hangat. Kalau misalnya kita minder nie bisa juga deh pandangan dialihkan ke daerah T (alis/atas mata dan hidung), jangan mengalihkan pandangan secara drastis dari mata ke bagian tubuh yang lain misalnya dada, tangan atau kaki. Karena hal ini bisa menyinggung perasaan lawan bicara kita. Kalau berbicara di depan umum/orang banyak, solusi untuk meminimalisir rasa gak PD adalah dengan memandang rata-rata di atas kepala audiens bukan menatap mata, karena dengan teknik seperti kita tidak keliatan grogi.
Saat kita berbicara di depan umum bahasa tubuh yang disarankan adalah rileks, tidak kaku dan berdiri tegak.
Penampilan
Tata busana : sesuaikan tata busana dengan tempat, waktu, acara dan audiens.
Tata rias : minimal adalah dengan pake bedak dan lipstik biar ga pucet.
Kebersihan/kerapian diri kita : ada pepatah 'ajining diri soko busono', so perhatikan penampilan kita mulai dari rambut sampai kaki ya..untuk mencitrakan siapa diri kita sebenarnya.
Vokal
Intonasi atau tinggi rendahnya suara
Artikulasi (penyebutan kalimat berdasarkan suku kata dan konsonan yang benar)
Pause atau jeda
Volume
Stressing atau penekanan
Power
Tempo bicara (lambat, sedang, cepat)
Untuk latihan nih bisa dipraktekkan ni dengan membaca secara keras (bukan membaca dalam hati ya..) dan diucapkan dengan bermacam variasi di atas: misalnya ucapkan bisiskan keras-lembut-kencang dan lantang, latihan dengan separuh suara keras separuh suara lembut dan sebaliknya.
Lalu apa aja ni yang perlu disiapkan sebelum kita show (public speaking)? Simak yukkk...
Mencari informasi tentang audien (latar belakang pendidikan, status sosial, ekonomi, gaya hidup) untuk menentukan pemilihan bahasa yang akan kita sampaikan
Menentukan topik
Pengumpulan bahan atau material
Membuat catatan kecil atau speaking notes yg berisi catatan ringkas tentang apa saja yang akan kita sampaikan.
Tips menyajikan materi yang menarik:
Opening : Gunakan grabber atau kejutan yang memikat audien misal anekdot atau hal-hal yang lucu, kata-kata bijak, pantun, lagu atau alat peraga
Closing : membuat humor, tekankan pada point penting, pantun, lagu dan ajakan atau renungan untuk melakukan sesuatu.
Tips terakhir dari mas Ferry adalah bicaralah dengan dan dari hati, karena bicara dengan hati bisa dengan mudah didengarkan meskipun tidak bersuara dan dalam jarak jauhh..cieee..
Selamat ber cas cis cis ria ya teman temannn...
